Membuat radio online itu mudah, tutorial sudah banyak tersedia di
Internet, peralatan juga bisa diatur sesuai budget dari termurah hingga
termahal semuanya bisa. Nah tutorial saya ini ceritanya akan membangun
radio online menggunakan Icecast2 sebagai server streamingnya, kemudian
Shoutcast DSP Plugins for Winamp sebagai streamernya, VPS dengan OS
Ubuntu 10.04 sebagai servernya, dan JWPlayer sebagai player radio online
supaya bisa ditampilkan di website/blog. Dalam kasus ini saya mau bikin
radio online buat komunitas saya,
Loenpia.Net
Kenapa harus pake VPS? Pake server pribadi kemudian ditancepin pake
ip public khan bisa. Betul.. Saya pernah membuat server radio online
dengan konsep begitu, memang murah karena hanya pake komputer spek
rendah, saat itu pake Pentium 3, dikasih ip public dah bisa buat radio
online.
Masalahnya adalah bandwidth yang harus saya sediakan. Karena membuat
dedicated server sendiri, maka saya juga bertanggung jawab terhadap
bandwidth. Streaming merupakan layanan yang boros bandwidth, dia akan
mengirimkan data kepada client selama si client belum memutuskan
koneksinya. Selain itu tipe bandwidth yang saya butuhkan adalah Upstream
(bandwidth yang menangani hal upload), padahal kita tau kalo semua
produk Internet di Indonesia hanya jualan bandwidth Downstream saja.
Contohnya ya ada iklan bilang “Download up to 3,1 mbps” tapi apa pernah
bilang berapa upload-nya? Bandwidth upload yang kita dapatkan sangat
kecil dibanding download.
Maka dari itu saya memutuskan untuk menyewa VPS. Setelah nyari info di Kaskus, akhirnya pilihan saya jatuhkan ke
Indonix
yang menyediakan VPS dengan harga murah, cuma Rp. 59.000 / bulan untuk
spesifikasi space 5GB, ram 256mb, dan bandwidth IIX unmetered. Sengaja
saya pilih VPS yang IIX (berada di Indonesia) karena memang sasaran
pendengarnya orang Indonesia juga. Walaupun letaknya di IIX, VPS ini
bisa diakses dari luar negeri juga kok. Kemudian untuk OS pake Ubuntu
yang sudah familiar, jadi ga perlu belajar lagi hehe..
Streaming Server
Setelah VPS aktif, hal yang saya lakukan adalah menginstall aplikasi
Streaming Server. Ada 2 aplikasi yang terkenal dan sama-sama bagus,
yaitu
SHOUTcast dan
Icecast2.
Dalam project ini saya menggunakan Icecast2, alasannya simpel, karena
VPS menggunakan Linux, kalo pakenya Windows pake Shoutcast aja.
Sebenernya saya lebih suka menggunakan Shoutcast karena gampang install
dan konfigurasinya, tapi ternyata pake Icecast2 juga gak susah. Paling
hanya faktor Linux-nya aja.. Kalo belum familiar dengan linux memang
agak susah, apalagi VPS khan tidak menyediakan GUI, kita akses
menggunakan puTTY untuk mengkonfigurasi VPS, sehingga yang kita dapatkan
hanya shell prompt. Tapi tenang aja, gak susah kok..
Oke sekarang kita mulai install Icecast2, saya akses VPS menggunakan
PuTTY lalu login dengan akses root supaya bisa melakukan instalasi.
Install Icecast2 :
apt-get install icecast2
Perintah diatas akan menginstall aplikasi Icecast2 ke VPS.
Selanjutnya Icecast2 harus dikonfigurasi supaya bisa berjalan dengan
semestinya. Ada 2 file yang perlu kita edit, anda bisa menggunakan
editor seperti nano, pico, atau vim. Saya menggunakan nano untuk
mengedit.
File pertama :
nano /etc/icecast2/icecast.xml
Perintah diatas akan membuka file icecast.xml. Nanti Anda akan
melihat banyak sekali baris kalimat, tapi tenang itu gak semuanya harus
di konfigurasi. Berikut ini adalah konfigurasi file icecast.xml saya,
Anda cukup menyesuaikan saja, sedangkan sisanya biarkan default.
password
password
admin
password
Konfigurasi diatas adalah untuk mengatur autentikasi server Icecast2.
Anda cukup ganti tulisan “password” menjadi sesuka Anda. Password
tersebut yang akan digunakan oleh Shoutcast DSP supaya bisa
berkomunikasi dengan Icecast2.
localhost
/stream
Bisa dikatakan ini adalah bagian inti dari Icecast2 server,
konfigurasi diatas mengatur mounting point, semacam suatu alamat yang
digunakan untuk mendengarkan siaran radio kita. Pada konfigurasi diatas,
mount-name yang digunakan adalah “/stream”, Anda bisa ganti menjadi
apapun. Port yang digunakan adalah 8000, ini merupakan port standar
untuk audio streaming, Anda bisa ganti ke port berapapun selama tidak
bentrok dengan aplikasi yang ada di VPS. Biar aman sih pake port 8000
aja.
Anda melihat ada 2 settingan listen-socket khan? Nah settingan yang
kedua itu adalah settingan supaya Icecast2 Server kita bisa menerima
stream dari Shoutcast DSP. Sebagai informasi, defaultnya Icecast tidak
menerima stream dari Shoutcast DSP, disarankan Anda menggunakan streamer
seperti Edcast, SAM Broadcaster, dll. Ini dikarenakan Shoutcast DSP
dirancang hanya untuk Shoutcast Server saja. Tapi dengan konfigurasi
diatas, maka kita bisa menggunakan Shoutcast DSP yang diinstall pada
Winamp untuk berkomunikasi dengan Icecast2 Server, yang tentunya
gratisan dan hasil suaranya lebih bagus daripada Edcast.
Baiklah, untuk konfigurasi file icecast.xml hanya itu saja. Anda bisa
simpan dan tutup file tersebut, kemudian kita lanjutkan untuk mengedit
file kedua.
File kedua
nano /etc/default/icecast2
Perintah diatas akan membuka file icecast2. Di file ini Anda cukup mencari baris terakhir yang berisi
ENABLE=false
Anda cukup ganti tulisan “false” menjadi “true”, sehingga menjadi
ENABLE=true
Simpan dan tutup file tersebut. Maka server Icecast2 otomatis aktif jika VPS tiba-tiba restart.
Menjalankan Icecast2 Server
/etc/init.d/icecast2 start
Perintah diatas akan menjalankan server icecast2 yang baru saja kita
konfigurasi, bila Anda melakukan konfigurasi diatas dengan benar
seharusnya tidak ada pesan error dan Icecast2 Server sudah siap
digunakan.
Untuk mengeceknya buka web browser kemudian ketikkan url
http://alamat-ip:8000 di address bar. Seharusnya akan muncul tampilan
berikut.

Bila Anda melihat tampilan itu di browser Anda, maka selamat!
Icecast2 Server telah sukses terinstall dan siap digunakan. Bagian
selanjutnya adalah instalasi dan konfigurasi Shoutcast DSP untuk
menyalurkan suara dari laptop ke Icecast2 Server.